RECENT POST


Jumat, 22 April 2011

Arema Harus Lupakan LCA


Pupus sudah ambisi Arema lolos fase knockout babak enam belas besar Liga Champions Asia (LCA). Itu setelah Arema dicukur Shandong Luneng 0-5 (0-2) di Stadion Shandong Sport Center, sore kemarin. Lima gol Shandong masing-masing dicetak Deng Zhuoxiang menit 25, Manuel de Brito Filho menit 44, Han Peng menit 71, Murehemaitijiang Mozhapa menit 81, dan Wang Yongpo menit 92.

Dengan hasil tersebut, posisi Arema masih menancap di dasar klasemen grup G dengan mengantongi satu poin dari empat laga. Dengan menyisakan dua laga sisa (menjamu Cerezo Osaka 3 Mei dan tandang ke Jeonbuk 10 Mei), sangat tidak mungkin Arema mampu mengejar poin rivalnya, yakni Shandong Luneng (tujuh poin), Cerezo Osaka, maupun Jeonbuk Hyundai. Arema harus melupakan untuk bisa berprestasi di LCA.

Dalam pertandingan kemarin, sejatinya Arema mampu menahan Shandong setidaknya sampai 20 menit pertama. Kedua tim saling terlibat permainan terbuka. Sundulan Ricardo Jorge Fereirra Pinto Da Silva pada menit 12 dibayar dengan ancaman sontekan Yongki Aribowo di menit 19. Sayang, kedua peluang tersebut tidak bisa menjadi gol.

Cerita kemudian berubah ketika pada menit 25, Shandong memulai pesta golnya. Lu Zheng yang lolos dari sisi kiri pertahanan Arema mampu melepas umpan ke daerah pertahanan Arema. Di sana sudah berdiri Manuel de Brito Filho yang dikawal Leonard Tupamahu. Namun Manuel lebih cerdik, dia melepas bola yang dikuasainya. Deng Zhuoxiang yang muncul dari posisi second striker sukses menaklukkan Aji Saka.

Memimpin satu gol, serangan Shandong semakin berbahaya. Semenit jelang babak pertama diakhiri, kembali Lu Zheng menjadi mimpi buruk bagi Arema. Berawal dari penetrasinya di sisi kiri pertahanan Arema, Lu kembali melepas umpan silang ke daerah pertahanan Arema. Kali ini, Manuel yang dikawal Leonard mengelabuhi Leonard dan Aji Saka. Bola yang disentuh menggunakan tumit kaki kanannya, mengelabuhi Aji Saka. Shandong unggul 2-0.

Seperti babak pertama, Arema kembali mampu mengimbangi Shandong di 20 menit pertama babak kedua. Namun, setelah itu Arema kembali tidak berdaya menahan gempuran anak-anak The Orange Army, julukan Shandong. Menit 71, Shandong memperbesar keunggulan melalui Han Peng. Gol tersebut bermula dari umpan satu dua sentuhan antara Lu Zheng, Deng Zhuoxiang dan diselesaikan Han Peng.

Menit ke-81, tim asuhan Branko Ivankovic tersebut memperlebar margin atas Arema. Pemain pengganti Murehemaitijiang Mozhapa sukses memperdaya Aji Saka setelah mendapat umpan terukur dari Wang Yangpo.

Pesta gol Shandong berakhir pada menit ke-92. Adalah Wang Yangpo yang menjadi kontributor terakhir gol Shandong. Wang Yangpo berdiri bebas tanpa kawalan di daerah pertahanan Arema setelah lepas dari jebakan offside lini belakang Arema. Tanpa kesulitan berarti, Wang Yangpo merobek gawang Aji Saka.

Kemenangan tersebut mendapat apresiasi lebih dari manajemen Shandong Luneng. Berdasar data yang dirilis situs resmi klub di www.lnts.com.cn, pimpinan Shandong Electric Power Group Corporation, Shandong Luneng dengan ketua klub sepak bola Li Zhi, pihak Sekretaris Wakil Shandong Electric Power Group Corporation, komite disiplin, dan wakil ketua Shandong Luneng FC, datang ke kamar ganti pemain. Mereka nampak bersalaman dengan semua pemain dan tim pelatih Shandong.

"Selamat kepada tim hari ini (kemarin) bisa memenangkan pertandingan. Permainan kalian mencerminkan sebuah organisasi taktis yang baik dan menampilkan permainan yang luar biasa. Kami harap kalian bisa menjaga momentum ini dan tetap mendapatkan hasil yang baik," kata Li Zhi, di hadapan penggawa Shandong.

Sementara kubu Arema sangat menyesalkan lahirnya gol begitu banyak. Padahal, sebenarnya Arema bisa mengimbangi permainan, kalau saja sejumlah peluang yang dimiliki bisa melahirkan gol. Namun pelatih Arema Miroslav Janu menyadari, keterbatasan pemain yang dibawa ke China berdampak serius pada tim. Tiga pilar Arema tidak bisa tampil, yakni Kurnia Meiga karena paspor hilang, Noh Alam Shah akibat cedera, serta Esteban Guilen yang juga cedera.

"Anak-anak sudah tampil maksimal. Tapi semua berubah setelah terjadi kesalahan hingga kebobolan gol," ungkap Janu. (did/abm)